Kamis, 26 November 2009

Atasi Kecemasan Anak dengan Curhat


BELAKANGAN ini Sandy terlihat agak malas saat akan pergi ke sekolah. Saat mobil jemputan datang, Sandy malah masuk ke kamar. Padahal dulu paling semangat, 15 menit sebelum mobil jemputan datang Sandy sudah siap di depan rumah. Miss Betty, guru kelas Sandy juga mengatakan kalau akhir-akhir ini Sandy berubah di kelas. Dulu Sandy aktif, kini Sandy duduk diam di kelas saat jam istirahat. Saat pelajaran pun, Sandy malah melihat ke luar kelas, tidak memerhatikan penjelasan sang guru. Ada apa ya? Kok Sandy terlihat cemas?

Melihat kecemasan sang buah hati ini, pasti membuat Moms tak kalah cemasnya dengan si kecil. Perubahan dratis ini benar-benar membuat Moms merasa ada yang tidak beres. Ada baiknya Moms jangan terburu-buru geram karena tidak bisa membuat si kecil berlaku normal seperti biasanya. Yuk, kenali asal muasal rasa cemas yang tak diundang itu.

Darimana Datangnya Cemas?

Ada sejuta cemas yang bisa menghinggapi si kecil. Cemas melihat Moms akan pergi melewati pintu gerbang, cemas menghadapi orang-orang yang baru dikenalnya, cemas karena akan menjadi kakak, ataupun cemas karena tidak ada Moms saat ia diserang kantuk.

Tetapi mengapa si kecil sampai meraung akan cemas? Bukankah kita selalu berada di dekatnya? Menurut Zulfa Indira, psikolog anak dari Yayasan Kita dan Buah Hati, Jakarta Timur, Moms ketakutan dan ketegangan yang berlebihan pada diri si kecillah yang menyebabkan ia menggendong rasa cemas. Candaan ringan seperti, "Hayo loh, nanti mama sayangnya ke adik" atau "Jangan nakal di sekolah, nanti dimarahi ibu guru" bisa menjadi momok yang menakutkan bagi buah hati Anda. Sehingga, proses pembelajaran atau pemikirannya yang salah pun terus menggelayutinya. Inilah yang bisa membuatnya sulit bersosialisasi dan menjadi pemurung.

Kupas si Cemas dengan Curhat

Sebenarnya tak ada obat ampuh yang bisa menyelesaikan rasa cemas, apalagi untuk anak-anak. Karena itu, sambung Zulfa, penting sekali dukungan dan perhatian dari orangtua agar anak merasa aman kembali dan sehat pertumbuhan emosinya. Memang, kita tidak bisa meminta si kecil untuk tidak mencemaskan apapun, tapi bukan berarti tidak bisa mengantisipasinya.

Moms bisa membuat si kecil merasa aman dengan kondisi tertentu, dengan membangun komunikasi yang baik dan hangat, sehingga rasa cemas pun tidak lagi mengusiknya. Ingat Moms, walau masih anak-anak, dia tidak terlalu kecil untuk diajak berdiskusi.

Misalnya, bila si kecil tak lagi semangat bersekolah, dekati guru dan teman-temannya untuk mencari tahu permasalahan si kecil. Atau Moms juga bisa menanyakan tingkah laku teman-temannya dari guru di sekolah.
sumber

0 komentar:

Posting Komentar